kauselaludihatiku

apa yang terkirim dari-Nya; orang-orang terbaik dan tercinta, yang mengkhianati, jalan hidup, saat-saat sulit, kebahagiaan, dan semua yang menghampiri dalam hidupku, hingga ke hal-hal yang remah, adalah nikmat untuk dikenang, diresapi, dihayati, dan ditangkap moment-moment puitiknya; untuk disimpan dalam hati. untuk segala itu; kauselaludihatiku.

My Photo
Name:

lelaki, majalengka-tiga dekade silam, jakarta.

Thursday, June 30, 2005

jika nanti kaya-raya

"...Si Anu yang kaya---punya mobil, rumah, dan dana simpanan yang melimpah---sekarang punya istri empat. Nah kalo elo Pe, kalo misal elo nanti kaya, kepikir gak sih lo punya istri lebih dari satu ?...", sore itu di kantin, sambil menikmati secangkir kopi hitam, seorang sahabat menantangku dengan sebuah pertanyaan dahsyat.

kaya, lalu punya istri banyak ? punya kelebihan sisi ekonomi, terus poligami ? susah memang menjawabnya. sama halnya dengan pertanyaan; "kalo nanti punya jabatan, akan korupsikah kita?". menjawab tidak, toh belum tentu kita mampu menahan godaan pada posisi semenarik itu (kaya dan punya jabatan), tapi jika memilih iya, sekarang aja kita udah sebel ngelihat koruptor yang sok suci, atau kurang sreg memandang mereka yang berpoligami dengan berbagai alibi.

lantas, yang pertamakali yang terlintas dari pertanyaan sahabat kita itu, adalah wajah lucu Rana--bidadari mungilku--dan ibunya. terbayang pesona luar biasa dari keduanya, membuatku tak terpikir untuk menduakan, atau melukai cinta mereka meski--jika kelak suatu saat--aku ditakdirkan menjadi 'seorang pejabat dan kaya'. hmm..., semoga saja pikiran ini tetap begitu hingga kapan pun.

sore itu, di sebuah kantin dengan secangkir kopi nyaris dingin dan tersisa setengah, pertanyaan seorang sahabat mengelitik otakku. jika memang kelak kaya raya, aku bisa bertahan gak ya dari godaan seperti yang ditanyakan sahabatku itu? ataukah, sudah saja aku tak perlu jadi orang kaya?

ah, boro-boro mikir bisa jadi kaya, kopi sore ini aja masih belum jelas siapa yang akan membayarnya...

(tak berhasil menemukan jawaban, aku ingin segera pulang ke rumah saja; kembali ke pelukan Ummi, dan mengecup lembut pipi gendut anakku)