morning business

ada tiga hal yang paling aku sukai dari istriku di saat pagi hari, yaitu; lentik bulu matanya (yang masih selalu indah bahkan pada saat baru bangun tidur); teh melati hangat yang ia seduhkan di gelas favoritku (bergambar centauri lambang rasi bintang sagitarius); dan kesibukannya pagi-pagi di tempat ayu.

ayu? ya, ayu, wanita setengah baya asal wonogiri yang biasa berjualan sayur di depan pos ronda erte nol tiga. istriku pasti selalu bergegas pagi-pagi untuk memburu dagangannya. biar belum keburu layu, katanya, memberi alasan. beberapa potong tempe, satu-dua ikat kangkung segar, atau kerupuk udang cap dua ikan selalu menjadi buruan utama istriku. dan seusai itu, sebelum berangkat kerja, ia masih menyempatkan memasak untukku. wanita yang hebat bukan ?

gak cuma belanja sayur yang biasa ia lakukan. bercengkerama dengan tetangga menjadi agenda harian di tempat ayu. di jaman teknologi seperti ini, rumpian di tempat ayu masih bertahan sebagai sumber informasi yang effektif. istriku jadi tau tentang gilang, balita putra tetangga, yang demam sehabis imunisasi; juga tentang rencana naek haji-nya ibu bidan; atau tentang tagihan listrik rumah bude yang membengkak karena petugas pln salah mencatat meteran . ah, istriku, sublim benar dengan para tetangga, suami mana yang tak bangga?

setiap pagi, aku selalu terkesima oleh pesonanya. sungguh !