kauselaludihatiku

apa yang terkirim dari-Nya; orang-orang terbaik dan tercinta, yang mengkhianati, jalan hidup, saat-saat sulit, kebahagiaan, dan semua yang menghampiri dalam hidupku, hingga ke hal-hal yang remah, adalah nikmat untuk dikenang, diresapi, dihayati, dan ditangkap moment-moment puitiknya; untuk disimpan dalam hati. untuk segala itu; kauselaludihatiku.

My Photo
Name:

lelaki, majalengka-tiga dekade silam, jakarta.

Wednesday, March 02, 2005

dua jam sebelum bbm naik

Cinta, tunggu Ummi di halte, seperti biasa. sekarang baru jalan dari acacia.

sebaris kabar terbaca di layar alcatel tuaku. sebuah permintaan yang aku tak bosan memenuhinya. terbayang, seorang perempuan bekerudung tengah mengandung, pulang malam-malam, dengan menggendong tas punggung dan bungkusan lain di tangannya. ia pasti teramat letih dan penat setelah seharian bekerja. terbayang guratan wajah menahan kantuk itu, Ummiku.

sepasang remaja, saling bergelayut manja di halte itu. aku berusaha tak mengusik mereka dengan mengambil jarak yang agak jauh, paling tidak, agar tak terdengar apa yang mereka obrolkan. halte ini sudah lama tak berlampu. remang. gerimis tipis jatuh, meski sebentar namun sanggup memberi rasa sejuk. sudah jam sembilan malam lewat sepuluh, mungkin sebentar lagi Ummi datang.

sambil menunggu, aku mengamati ruas jalan. membunuh waktu dengan mencoba menghitung volume kendaraan dalam tiap satu menit. fantastis ! aku mencatatnya rata-rata mencapai 65 kendaraan roda empat dan angka lebih banyak untuk sepeda motor per menitnya. terbayang jakarta yang luas ini. ini baru ruas soegiono, tepi jakarta timur pula. dan jika kita mau menghitungnya, bayangkan, berapa kendaraan yang beroperasi di jakarta ini, berapa pula jumlah bahan bakar yang dikonsumsi per harinya ?

aku terhenyak. sudah jam sepuluh malam. dua jam lagi petinggi negeri ini bersiap menaikkan harga bahan bakar minyak. berita tadi pagi di koran mengabarkan, bahwa besok, atau kelak entah kapan, masyarakat akan turun ke jalan jika rencana ini benar-benar diwujudkan. aku juga merasakan kekhawatiran yang sama; tentang harga-harga yang ikut melambung, tentang penyimpangan dana kompensasi subsidi, tentang semakin berkurangnya sumberdaya minyak dan gas bumi, tentang pemutihan utang pelaku bisnis curang, dan tentang-tentang lainnya. hidup tak akan lebih mudah dari hari sebelumnya.

dua jam sebelum bbm naik, aku tak mengantri di spbu (untuk apa? yang kami miliki hanya sepeda bmx saja), melainkan menunggu di halte gelap ini. menunggu seseorang yang menjadi 'sumber semangat tak berkesudahan'ku. seorang pasangan jiwa yang mampu merawat optimisme dalam hidupku. seseorang yang membuat aku merasa kuat melewati hidup, sekeras apapun keadaannya, sesulit apapun rintangannya.

malam ini, aku tak sedang menunggu bbm dengan harga baru. aku hanya menunggu Ummiku !

0 Comments:

Post a Comment

<< Home