kauselaludihatiku

apa yang terkirim dari-Nya; orang-orang terbaik dan tercinta, yang mengkhianati, jalan hidup, saat-saat sulit, kebahagiaan, dan semua yang menghampiri dalam hidupku, hingga ke hal-hal yang remah, adalah nikmat untuk dikenang, diresapi, dihayati, dan ditangkap moment-moment puitiknya; untuk disimpan dalam hati. untuk segala itu; kauselaludihatiku.

My Photo
Name:

lelaki, majalengka-tiga dekade silam, jakarta.

Saturday, July 23, 2005

si jago, jumat siang ia pergi, jumat siang ia kembali


Seusai mengirim doa-doa singkat, dan belum juga aku beranjak dari masjid teduh ini, sebaris SMS muncul dari layar HP yang baru diaktifkan; "Bi, tadi ketika saat sholat Jumat, sepeda bmx kita ada yang ngambil. ini salah Ummi, gerbangnya lupa dikunci..." Aku lemas. terbayang Si Jago, sepeda bmx kesayangan kami. Ia kini lenyap. ia mungkin berharga tak seberapa bagi yang lain, tapi bagi kami, ia adalah bagian dari denyut hari-hari kami. Si Jago, bmx silver itu, mencatat banyak kenangan di tahun-tahun pertama pernikahan kami. Betapa ia setia menemani aku malam-malam menjemput Ummi turun dari metromini di halte kelurahan. Atau setiap minggu pagi, ummi selalu duduk menyamping di palang besi bmx itu, sementara aku mengayuh sambil menyandarkan dagu di ubun-ubun ummi. Kami sering berboncengan di tengah tatapan mata tetangga yang meyaksikan dunia kanak-kanak kami. Ah, kami mungkin tak bisa melakukan keriangan itu lagi dengan si jago. Diam-diam, di beranda mesjid, sesuatu yang hangat dan bening, aku tahan untuk tidak jatuh meleleh dari dua bola mataku. Aku nyaris menangis untuk si jago !

SMS kedua datang; "Bi, tadi Anggi, Ojak, dan teman-temannya, udah nyari-nyari. tapi gak ketemu. kayaknya kita harus ikhlas..." . Perlahan aku semakin kehilangan bayangan si jago. Bayangan sepeda yang setia mengantar mencari makanan saat ummi nyidam ini itu. Terbayang pula sepeda yang mengantar ke lapangan sepakbola; juga bayangan sepeda yang dengan bangga seringkali aku ajak kayuh ke tempat kerja. Ah Jago, kenapa kamu pergi? aku masih terdiam. Hanya sebaris SMS balasan aku kirimkan; "Ummi, semoga kelak kita dapat gantinya, yang lebih baik. Mungkin si pengambil perlu untuk antar koran..." Sebelum benar-benar meninggalkan beranda mesjid, sebaris doa aku kirimkan; "Jago, semoga kau memberi kebahagiaan bagi yang lain. Amiin.."

---

Jumat siang, hampir dua tahun setelah Si Jago pergi...

Di beranda mesjid yang sama, sebaris SMS mampir sesaat setelah alcatel tua diaktifkan. "Bi, ini orang Rodalink kirim sepedanya. Polygon Astroz bukan yang Abi pesan?"

Alhamdulillaah. Sepeda impian sudah datang!

Kini, aku mulai aktif lagi bersepeda; ke kantor, ke warung, atau menikmati akhir pekan. Kepergian Si Jago, mengajarkan kami lebih tentang arti memiliki. Dan setiap mengendarai astroz ini, nikmatnya tiada terhingga.

Setiap Jumat, dan hari-hari lainnya, aku selalu percaya, Dia akan menjawab doa-doa kita !

1 Comments:

Blogger Prihandoko said...

thanks for sharing such a good story for us...mudah2an bisa menjadi pencerahan bagi kami yang membacanya

1:46 PM  

Post a Comment

<< Home