kauselaludihatiku

apa yang terkirim dari-Nya; orang-orang terbaik dan tercinta, yang mengkhianati, jalan hidup, saat-saat sulit, kebahagiaan, dan semua yang menghampiri dalam hidupku, hingga ke hal-hal yang remah, adalah nikmat untuk dikenang, diresapi, dihayati, dan ditangkap moment-moment puitiknya; untuk disimpan dalam hati. untuk segala itu; kauselaludihatiku.

My Photo
Name:

lelaki, majalengka-tiga dekade silam, jakarta.

Monday, February 09, 2009

memberi

Jumat petang, senja remang, langit tak jingga, tapi kelabu tertutup gelayut mendung. Awan yang berarak berat, bersiap mencurahkan beban uap airnya. Sesaat kemudian, Cipinang basah dikirim dingin hujan.

Bengkel sepeda tetap riuh meski hujan. Beberapa mekanik dan pengunjung terlihat sibuk dengan sepedanya, tak ada yang terusik hujan. Barangkali tak semua menyadari, seorang lelaki tampak menuntun sepeda MTB 24" dengan bungkusan dagangan di bagasi depan, kuyup memasuki halaman bengkel. Ia tampak bingung mencari mekanik, atau pemilik bengkel. Beberapa saat tak ada yang menanggapi.

Seorang teman yang sedang menunggu hujan reda di bengkel, berinisiatif bertanya kepada lelaki yang sepertinya berasal dari papua itu.

"Ada perlu apa, Pak?"
"Mau tambal ban, Mas. Sepeda saya bocor", jawab lelaki itu, sambil menunjuk speda tuanya"
"Sebentar ya, Pak. Maaf ini lagi pada sibuk semua, ditunggu aja", temanku mencoba membuat lelaki itu tak gusar menunggu.

"De, entar kalo dah kelar, tolongin bapak itu dulu", temanku kemudian meminta Ade, mekanik bengkel itu untuk segera melayani lelaki itu.

"Siap, boss. bentar nih dah kelar, tinggal motong sisa kabel FD", kata Ade sang mekanik.

Ade kemudian bergegas meninggalkan Specialized coklat itu, untuk segera menambal ban bocor sebuah sepeda tua.

Ban bocor kemudian dibongkar.

"Wah Pak, ini ban dalemnya udah harus ganti, ban luarnya juga. kalo ban luar gak ganti, ini tetep aja bikin ban dalam gampang bocor" Kata Ade ke lelaki tua itu.

"Berapa ya Mas kalo ganti semua?" lelaki itu agak gugup bertanya.

"35 ribu Pak, saya kasih ban yang bagusan"

Lelaki itu itu terhenyak, sambil mebuka dompet lusuhnya yang basah kehujanan.

"Wah, uang saya gak cukup, Mas. Ganti ban dalamnya aja ya. kalo bisa yang murah aja" ucapnya kemudian

Ade kemudian bergegas ke gudang mengambil ban dalam baru, langkahnya diikuti temanku. Kemudian teman saya berbisik di telinga Ade. Ade terlihat memberi isyarat mengiyakan.

Dari Gudang, Ade membawa ban dalam dan luar baru, kemudian memasangkannya di sepeda tua itu. Lelaki itu, buru-buru mencegah.

"Mas, saya cuma minta ganti ban dalamnya aja.."

"gak apa-apa Pak, yang nyuruh bapak itu" kata Ade sambil menunjuk teman saya.

Lelaki itu meoleh ke teman saya, kemudian menghampiri dan menyalami.

"Makasih Mas, tapi saya tadi gak minta kan ya, Mas?"

Teman saya tersenyum, dan menjawab "Gak apa-apa pak, Bapak kan perlu sepedanya buat kerja"

Sepeda tua itu itu kini punya ban baru. Lelaki itu terlihat bahagia, tapi juga sedikit sungkan kepada temanku.

"Mas, saya pamit dulu, terima kasih sekali, semoga Mas bertambah rejekinya"

Temanku hanya tersenyum, tak menjawab apa-apa. Kemudian lelaki itu pergi, dan saya memandanginya hingga lenyap di tikungan.

Sore itu, aku tidak cemburu dengan Sepeda KHS DJ yang temanku dapatkan. Tapi aku sangat cemburu dengan ban sepeda yang ia berikan...

Tuhan, terima kasih, aku memiliki seorang teman seperti dia....